Baru-baru ini salah satu dosen nyuruh bikin resume materinya, materi ini referensi dari buku Pengantar Bisnis edisi 4 karangan Jeff Madura
Bab 4. Menilai Kondisi Global
Saat ini telah banyak perusahaan-perusahaan yang mulai melebarkan produksinya sampai ke dunia. Tujuannya hanya satu yaitu meningkatkan jumlah produksi demi mendapat keuntungan yang besar. Akan tetapi untuk mendapatkan keuntungan yang besar memang diperlukan kemampuan dasar mengidentifikasi suatu peluang yang ada. Salah satunya yakni kita harus bisa melihat kondisi ekonomi internasional, karena kondisi ekonomi sangat mempengaruhi nilai pendapatan perusahaan.
1. Motif dari Perusahaan dalam Bisnis Internasional
Berikut beberapa motif secara umum suatu perusahaan untuk menjalankan bisnis internasional:
a. Menarik permintaan asing
Banyak perusahaan yang kurang berhasil masuk dalam pasar asing terutama di AS hal ini disebabkan karena persaingan yang ketat dan perubahan dalam selera pelanggan sehingga mudah sekali produksi berkurang. Akan tetapi banyak perusahaan yang telah berhasil memasuki pasar asing contoh saja ebay, McDonald’s, PepsiCo dll. Setiap perusahaan harus bisa berpikir bahwa pertumbuhan ekonomi antarnegara tidaklah sama, sehingga perusahaan harus secara cerdas memposisikan bisnisnya di pasar-pasar yang permintaannya meningkat.
b. Memanfaatkan teknologi
Memperluas usaha ke negara-negara lain yang perkembangan teknologinya tidak semaju negara lain merupakan motifyang sangat baik dan memiliki poin lebih.
c. Menggunakan sumber daya yang murah
Biaya tenaga kerja dalam suatu negara sangatlah berbeda, terlihat jelas antara negara maju dan negara berkembang. Suatu keuntungan yang cukup baik bagi suatu perusahaan yang menjalankan suatu produksinya di negara-negara yang tenaga kerjanya lebih murah ketimbang negara maju yang jauh lebih mahal.
d. Melakukan diversifikasi secara internasional
Saat sebuah perusahaan memproduksi di satu negara maka keuntungan yang diperoleh maupun kerugian yang didapat akan di rasakan oleh satu perusahaan itu saja. Akan tetapi jauh berbeda apabila perusahaan tersebut memiliki cabang produksi di negara lain, maka saat terjadi lemah ekonomi pada satu negara masih dapat terbantu dengan negara lain yang jumlah produksinya meningkat.
2. Metode Menjalankan Bisnis Internasional
Berikut metode umum untuk menjalankan bisnis internasional:
a. Mengimpor
Mengimpor merupakan suatu kegiatan pembelian produk atau jasa asing. Banyak perusahaan AS yang mengimpor bahan baku dari negara lain disebabkan karena harga yang lebih murah dengan kualitas yang sama dari negera asalnya. Akan tetapi ada beberapa factor yang memperngaruhi tingkat impor pertama, pemerintah dapat mengenakan tarif atau pajak dari barang yang diimpor. Kedua, pemerintah juga dapat mengenakan kuota pada produk impor sehingga jumlah barang yang diimpor sangat terbatasi.
b. Mengekspor
Mengekspor merupakan penjualan produk atau jasa ke negara lain. Banyak perusahaan besar maupun kecil yang melakukan ekspor ke negara-negara asing lainnya. Tapi jumlah yang kurang sebanding dengan banyaknya barang impor yang di beli oleh AS untuk bahan bakunya.
c. Investasi asing langsung (direct foreign investment-DFI)
Investasi asing langsung berfugsi sebagai alat untuk membangun anak perusahaan di suatu negara lain. Cara tersebut dilakukan agar mengurangi biaya transportasi, menghindari hambatan perdagangan, penggunaan tanah gratis dengan konpensasi perusahaan tersebut dapat mempekerjakan pekerja lokal, dan mengurangi biaya tenaga kerja yang lebih murah.
d. Outsoucing
Beberapa perusahaan AS menggunakan outsoucing sebagai cara mengurangi biaya. Perusahaan bependapat bahwa outsoucing merupakan cara agar dapat bersaing dengan perusahaan lain yang mengandalkan tenaga kerja asing murah. Segala tindakan ini didasari untuk memperoleh manfaat tenaga kerja asing murah.
e. Aliansi strategis
Aliansi strategis adalah suatu perjanjian bisnis antar perusahaan dimana sumber daya ditanggung bersama guna mengejar kepentingan bersama.
3. Hambatan dari Bisnis Internasional
Salah factor penting yang membuat penigkatan bisnis internasional adalah menghilangkan hambatan perdagangan. Tetapi tidak bisa dipungkiri bukan hal yang mudah untuk bisa menghilangkan hambatan tersebut.
a. Pengurangan dalam Hambatan
Membuat kesepakatan bersama antar negara merupaka salah satu cara megurangi hambatan bisnis internasioanl. Contoh saja perjanjian NAFTA (antara AS, Meksiko dan Kanada), GATT (diikuti oleh 117 negara), dll.
b. Hambatan yang Tersisa
Hambatan umum perdagangan seperti tarif dan kuota. Pemerintah dapat kapan saja mengenai tarif lebih dari barang yang di impor maupun membatasi jumlah barang yang masuk utnuk membantu perusahaan-perusahaan lokal.
c. Ketidaksepahaman Kebijakan Perdagangan Internasional
Bagi beberapa perusahaan, perdagangan bebas merupakan alat untuk menjualkan produknya secara luas, akan tetapi perdagangan bebas juga membuat konsumen mencari pesaing-pesaing yang memiliki produk yang sama dengan kualitas yang lebih baik.
4. Karakteristik Asing Mempengaruhi Bisnis Internasional
Berikut beberapa karakteristik dari negara asing:
a. Budaya
Budaya yang dimiliki oleh setiap negara sangatlah berbeda, dari hal tersebut memacu perusahaan asing untuk bisa menyesuaikan selera, adat istiadat, dan kebiasaan suatu negara.
b. Sistem Ekonomi
Suatu perusahaan harus mengetahui system ekonomi apa yang digunakan suatu negara dari sinilah perusahaan dapat mempertimbangkan kebijakan-kebijakan bisnis. System ekonomi suatu negara dapat dilihat dari campur tangan pemerintah terhadap perusahaan-perusahaan.
c. Kondisi Ekonomi
Kinerja suatu perusahaan bergantung kepada kondisi negara tersebut. Perusahaan harus bisa memprediksi kondisi ekonomi dari suatu negara.
d. Nilai Tukar
Setiap negara memiliki mata uang yang berbeda sehingga apabila pada suatu negara terjadi fluktuasi maka produksi perusahaan asing akan ikut mempengaruhi tingkat pendapatan.
e. Risiko Politik dan Undang-Undang
Kebijakan-kebijakan yang diberlakukan oleh pemerintah dalam suatu negara memang sangat mempengaruhi jalannya bisnis negara tersebut. Terlebih lagi apabila terjadi konflik antara dua negara contoh AS dengan Irak. Selama perak Irak tahun 2003, terjadi protes anti-Amerika sehingga pemerintahan di Irak membuat kebijakan-kebijakan baru seperti mengenakan pajak lebih atau yang lebih ekstrem adalah mengambil alih anak perusahaan AS.
5. Pergerakan Nilai Tukar Dapat Mempengaruhi Kinerja
Transaksi bisnis internasional mengharuskan pertukaran nilai mata uang. Berikut dampak dari nilai tukar uang:
a. Dampak dari dolar yang lemah terhadap importer AS
b. Dampak dari dolar yang kuat terhadap importer AS
c. Dampak actual dari pergerakan nilai tukar terhadap importer AS
d. Dampak dari dolar yang lemah terhadap eksportir AS
e. Dampak dari dolar yang kuat terhadap eksportir AS
f. Lindung nilai terhadap pergerakan nilai tukar
g. Nilai tukat mempengaruhi persaingan asing
Bab 5 Memilih Bentuk Kepemilikan Bisnis
Saat seorang pengusaha membuka usahanya maka hal yang harus dipikirkan adalah bentuk kepemilikan bisnis yang akan ia jalankan. Bentuk kepemilikan dibentuk menjadi 3 bagian yaitu perseorangan, persekutuan, dan perseroan terbatas.
1. Keuntungan dan kerugian dari bentuk kepemilikan perseorangan
Kepemilikan seseorang adalah suatu bisni yang dimiliki oleg seorang pemilik tunggal.
Keuntungan :
1. Seluruh keuntungan diterima oleh pemilik tunggal
2. Organisasi yang mudah
3. Pengendalian penuh
4. Pajak yang lebih rendah
Kerugian :
1. Pemilik tunggal menanggung kerugian
2. Kewajiban yang tidak terbatas
3. Keahlian yang terbatas
2. Keuntungan dan kerugian dari bentuk persekutuan
Persekutuan adalah bisnis yang dimiliki secara bersama oleh dua atau lebih orang.
Keuntungan :
1. Tambahan pendanaan
2. Pembagian kerugian
3. Lebih banyak spesialisasi
Kerugian
1. Pembagian pengendalian
2. Kewajiban yang terbatas
3. Pembagian keuntungan
3. Keuntungan dan kerugian dari bentuk perseroan terbatas
Perseroan terbatas adalah entitas yang tercatat disebuah negara bagian dan membayarkan pajak serta secara hokum dapat dibedakan dari para pemiliknya.
Keuntungan :
1. Kewajiban terbatas
2. Akses ke pendanaan
3. Pemindahan kepemilikan
Kerugian :
1. Biaya organisasi yang tinggi
2. Pengungkapan keungan
3. Masalah perwakilan
4. Pajak yang tinggi
4. Potensi pengambilan resiko suatu bisnis akan terpengaruh oleh bentuk kepemilikannya
1. Dampak kepemilikan pada pengembalian investasi
2. Pengembalian atas ekuitas (ROE)
3. Dampak kepemilikan terhadap risiko
5. Metode-metode memiliki bisnis yang sudah berjalan
Berikut metode-metode umum bagi pemilik dari bisnis yang telah berjalan :
a. Mengambil alih kepemilikan sebuah bisnis keluarga
Sudah cukup banyak pengusaha-pengusaha yang memulai usahanya dari bisnis keluarga yang sudah berjalan. Cara ini dapat menjadi jalan yang ideal untuk memulai suatu usaha
b. Membeli bisnis yang sudah berjalan